--- Welcome to my blog ---

Tokoh - Politik

Rabu, 23 Desember 2009

Hasyim Muzadi, Berpengaruh Tanpa Harus Radikal

BELUM lama ini Royal Islamic Strategic Studies Centre di Yordania menerbitkan sebuah buku berjudul The 500 Most Influential Muslims 2009. Nama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Achmad Hasyim Muzadi, masuk salah satu di antaranya.

Hasyim bukanlah satu-satunya tokoh asal Indonesia yang masuk dalam kategori berpengaruh. Sejumlah tokoh juga ikut tercatat, seperti Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, KH Abdullah Gymnastiar, dan pengasuh Pondok Pesantren Ngruki KH Abubakar Ba'asyir. Namun, nama Hasyim berada di peringat teratas dari tiga tokoh tersebut, menempati urutan ke-18.

"Saya bersyukur atas penghargaan ini. Ini menjadi bukti bahwa NU bisa membuktikan rahmatan lil ?alamin. NU tidak hanya merahmati umat Muslim, tetapi juga merahmati alam," ujar Hasyim saat berbincang dengan okezone beberapa waktu lalu.

Pria kelahiran Tuban 8 Agustus 65 tahun silam ini berpendapat, untuk menjadi seseorang yang bisa diterima lintas agama, tidak harus menjadi pribadi yang liberal dan sekuler. Begitu pula untuk menjadi seseorang yang berpengaruh, tidak harus menjadi sosok yang fundamental atau radikal.

"Seharusnya kita harus bangga dengan eksistensi sendiri tanpa harus mengikuti orang lain. Banyak orang yang ingin dibilang hebat dengan cara yang kasar," tandasnya.

Dalam waktu dekat pula, mahkota Hasyim sebagai pemimpin NU akan berakhir. Dia bertekad tidak akan mencalonkan kembali dan memilih untuk menghabiskan hari tua di Pondok Pesantren Al Hikam yang dia dirikan di Depok dan Malang.

"Banyak teman-teman yang antre ingin menggantikan saya, kalau saya masih di situ berarti menghambat regenerasi. Itu tidak baik buat NU," ungkap mantan cawapres pada Pemilu 2004 silam.

Karena itu, saat ini Hasyim memberikan panggung sebesar-besarnya kepada tokoh NU yang ingin mencalonkan diri menjadi ketua umum. Namun, Hasyim tetap meminta jaminan dari mereka agar NU tetap dapat terselamatkan, baik secara ideologis ataupun kemandirian organisasi.

Lantas, siapakah yang akan Hasyim dukung menjadi ketua NU?

"Biarkan saja dululah. Ujung-ujungnya mereka akan menghadap saya dan saya baru akan bicara," pungkasnya.

 news.okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar